Dua Puluh Satu

601 Kata

Setelah membeli perlengkapan bayi, Robi mengajak Nadia ke rumahnya. “Apa Mama nggak apa-apa bertemu denganku, Rob?” “Nggak apa-apa. Kamu tenang saja.” Mereka berdua turun, kemudian masuk rumah. Mama Robi sedang duduk santai di ruang keluarga. “Ma ... lihat, siapa yang Robi bawa.” Mama Robi mengalihkan pandangannya dari layar televisi ke arah sang putra. Wanita itu terkejut melihat wanita hamil yang sedang berdiri di samping putranya. “Robi. Kenapa kamu bawa wanita ini ke rumah?” tanya mama Robi, ia tidak suka dengan kehadiran bekas menantunya. “Ma ... lihat, Ma. Nadia sedang hamil. Dia tidak mandul, Ma.” “Apa peduli Mama?! Bukan urusan Mama dia mau hamil atau tidak.” “Tapi, alasan kenapa Mama dulu ingin aku menceraikannya karena dia tidak kunjung hamil. Sekarang lihat, Ma. Dia h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN