Terusir

1756 Kata
“Tanda tangani ini!” Sierra yang baru saja duduk, hanya bisa menatap sosok pria gagah yang berada di hadapannya dengan kebingungan. “Apa ini?” Sierra mencoba menanyakan kembali saat asisten kepercayaan suaminya meletakkan sebuah dokumen yang cukup tebal di hadapannya. “Surat Perceraian.” Suara dingin dan tak acuh pria itu menembus pendengaran Sierra. Membuat wanita itu sontak mengangkat kepalanya dan menatap tak percaya pada pria itu. “Ke… kenapa?” Mata Sierra mulai berkaca-kaca, hatinya sangat nyeri seperti tertusuk ribuan jarum “Dia sudah kembali.” Pria dihadapannya hanya mengucapkan tiga kata, tetapi bagi Sierra kalimat itu seperti sebuah hukuman mati baginya. “Kita… kita sudah menikah selama bertahun-tahun, kita juga sudah memiliki anak. Aku mohon, jangan lakukan ini semua. Tidak bisakah kau…” Perlahan Sierra meluruh dari kursinya dan bersujud di hadapan Daniel. Saat ini, wanita itu sudah tidak peduli lagi dengan harga dirinya, yang ia inginkan hanyalah terbangun dari mimpi buruk ini dan kembali menjalani kehidupan yang damai seperti biasanya. “Tidak bisa. Kau sudah tahu dari awal, aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini.” Suara berat pria itu langsung memotong perkataan Sierra. Ia sama sekali tidak peduli dengan mata wanita itu yang sudah berkaca-kaca dan wajahnya yang begitu menyedihkan. “Bagaimana… dengan Ans. Jangan pisahkan aku dengan Ans!” Sierra terdengar panik saat menyebutkan nama putra kesayangannya. Mata Daniel terlihat bergerak sedikit, dia mengerutkan dahinya dan menolehkan wajahnya menampakkan kebingungan yang tak kentara, saat mendengar nama itu. “Ans. Ansell Angkasa Raeschell… Anak kita…Ah, bukan, Anakku.” Sierra tersenyum pahit saat mengingatkan Daniel akan sosok dengan nama itu. Sejak putranya lahir, Daniel belum pernah sekalipun memanggil nama putranya, apalagi mengajaknya bermain. Daniel tidak membenci anak itu, hanya saja, menurutnya anak itu juga bukan sesuatu yang perlu ia pedulikan. Baginya, anak itu hanyalah sebuah beban yang terpaksa ia tanggung seumur hidupnya, dan ia tidak berencana sedikitpun untuk mengenalnya lebih jauh. “Jaga bicaramu. Biar bagaimanapun, darah Raeshcell mengalir ditubuh anak itu, dan tidak ada seorangpun keturunan keluarga Raeschell yang besar di luar dari pengasuhan keluarga.” Ucap pria itu lagi dengan nada yang semakin dingin membeku. Ya, meskipun Daniel tidak peduli dengan keberadaan anak itu, tetapi ia tetap harus menjaga harkat dan martabat keluarga Raeschell. Mata Sierra terlihat semakin memerah dan berkaca-kaca saat mendengar ucapan Daniel. Sekuat tenaga wanita itu berusaha menjaga agar air matanya tak menetes setitikpun. Sierra merasakan d*danya begitu sesak, seperti seluruh udara di sekitarnya telah menghilang dan tak ada apapun yang dapat mengisi paru-parunya. “Aku… aku akan menandatangani surat ini, tetapi, beri aku waktu…” Dengan tergagap Sierra masih berusaha untuk memohon agar pernikahan ini dapat diselamatkan. “Waktumu hanya sampai tengah malam. Pergilah berkemas, dan bawa ini.” Lagi-lagi suara berat itu memotong perkataan Sierra dan tangan besarnya terulur memberikan sebuah lembaran cek. Dengan tangan bergetar kencang, Sierra mengulurkan tangannya dan mengambil lembaran cek tersebut. “Lembar Cek di tangan Anda, adalah harta gono-gini yang sudah dipersiapkan Jenderal sebagai ganti rugi atas waktu yang sudah Anda luangkan selama masa pernikahan ini.” Salah satu asisten Daniel maju selangkah keluar dari barisannya dan menjelaskan kepada Sierra. “Ganti rugi atas waktu yang sudah kuberikan?” Sierra mengangkat kepalanya dengan cepat dari lembar cek di tangannya dan menatap Daniel dengan tajam. “Apakah kau benar-benar tidak mengingat apapun, Daniel? Apakah sedikitpun, hatimu tidak merasakannya?” Sierra bertanya dengan penuh kesedihan. “Tidak ada yang perlu diingat ataupun dirasakan. Seharusnya kau sudah tahu, cepat atau lambat, hal ini pasti akan terjadi.” Daniel menjawab kembali dengan nada datar. Matanya terlihat begitu dingin dan tak peduli. “Baiklah… Aku mengerti.” Sierra mengangguk pasrah, perlahan ia bangkit dari posisi bersujudnya. Lembar cek yang berada di genggamannya sudah diremas sekuatnya, hingga nyaris tak berbentuk. Hanya karena dia sudah kembali, kau dengan teganya membangunkanku dari semua mimpi ini? Tak bisakah kau membiarkanku tetap memeluk mimpi ini, walaupun semua yang kujalani ini hanyalah sekedar sebuah mimpi yang semu? Kau memang tak dapat mengingatnya, tetapi aku ingat dengan jelas, saat kau berkali-kali memasuki tubuh ini, kau terus memanggil nama wanita itu. Tak hanya tubuhku yang kau sakiti, tetapi kau juga menancapkan pisau tajam ke hatiku. Hanya karena Tuan Besar mengatakan kau menyukai wanita pendiam dan penurut, aku merubah diriku agar dapat menjadi wanita yang kau sukai. Walaupun selama ini, hidupku terasa seperti di penjara, tetapi aku masih terus menunggu keajaiban yang Tuan Besar Raeschell janjikan dapat terjadi. Karena dia sudah kembali, kau menyuruhku pergi begitu saja. Daniel, apakah selama lima tahun kita menikah, dengan Ans yang sudah semakin dewasa, benar-benar tak mampu mengalahkan seorang Jasmine di hatimu? Daniel Abraham Raeschell, seorang pria berwajah tampan yang selalu memiliki raut wajah datar dengan tatapan mata dingin. Rahangnya yang kokoh memperlihatkan ketegasannya. Tubuh tinggi besarnya membuatnya terlihat sangat berwibawa dan berkharisma. Sikapnya selalu terlihat tenang dan tak acuh. Pria itu terlahir di dalam keluarga Raeschell. Sebuah keluarga tua, yang sudah berkecimpung di dunia militer negara ini selama lebih dari 10 generasi, dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Kekuatan Keluarga Raeschell bukanlah sesuatu yang mudah untuk disentuh oleh siapapun. Bahkan di generasi termuda, mereka berhasil mendidik Daniel Abraham Raeschell, menjadi seorang Jenderal perang yang tak terkalahkan dalam usianya yang belum mencapai 30 tahun. Kecerdasannya dalam berstrategi dan kemampuan memimpin di medan perang, membuat dirinya dapat meraih posisi tersebut hanya dalam kurun waktu kurang dari lima tahun. Tidak ada misi, sesulit apapun, yang tak mampu ia selesaikan. Tak sedikit juga saudara dan sepupu Daniel yang berhasil menjabat di kemiliteran, walaupun tidak sesukses Daniel. Melihat wajah putus asa Sierra, Hendri, tangan kanan merangkap asisten Daniel hanya bisa menarik nafas panjang. “Berkemas lah, Hendri akan segera mengantar kemanapun kau ingin pergi. Dokumen perceraian akan segera dikirim ke tempatmu, setelah semuanya selesai diurus hingga sah secara hukum.” Lagi-lagi Daniel tidak memberikan kesempatan Sierra untuk bernafas dan sekali lagi ia memberikan pukulan telak dan menghancurkan hati Sierra seluruhnya. Setelah memberikan ultimatum, pria itu, beserta anak buahnya meninggalkan Sierra seorang diri. Sierra Spencer bukanlah seorang wanita dengan kecantikan paripurna, tetapi dia adalah wanita yang memiliki daya tarik yang unik. Rambut hitamnya yang panjang dan lurus, semakin menonjolkan kulit putihnya yang sangat halus dan berkilau seperti mutiara. Wajahnya yang tirus dihiasi alis hitam yang melengkung indah, hidung mancung dan bibir yang berwarna merah muda alami. Bola matanya berwarna coklat keemasan, terlihat begitu jernih dengan sorot mata penuh dengan kelembutan dan kehangatan. Bahkan tanpa menggunakan make-up, kecantikan naturalnya tidak akan membuat orang bosan melihatnya. Sayangnya, di mata Daniel, semua tentang Sierra tidak ada bedanya dengan sehelai kertas putih. Bersih, putih, halus, dan juga tak menarik. Wanita itu hanyalah kesalahan satu malamnya. Satu-satunya titik noda hitam di kehidupannya yang sempurna. Hanya satu malam. Awalnya, Daniel menganggap semua itu akan bisa berlalu begitu saja. Sayangnya, takdir berkata lain. Akibat satu malam itu, Sierra dinyatakan hamil. Dikala itu, Daniel sendiri sudah memiliki tambatan hati. Jasmine Rosera, seorang putri dari keluarga Rosera, yang juga merupakan salah satu keluarga terpandang di negeri ini. Berbeda dengan Keluarga Raeschell yang terjun di bidang militer. Keluarga Rosera memusatkan perhatian mereka pada bidang medis. Hubungan Daniel dan Jasmine, sayangnya tidak mendapatkan restu dari Tuan Besar Raeschell, kakek Daniel. Semenjak kedua orang tua Daniel meninggal, Daniel dibesarkan oleh sang kakek. Hubungan keduanya sangat dekat. Hanya saja, semenjak kehadiran Jasmine, yang begitu dibencinya, ditengah-tengah mereka, hubungan Daniel dan Kakek Raeschell merenggang. Bahkan Daniel tega untuk memutuskan hubungan keluarga hanya karena Kakek Raeschell tidak merestui mereka. Lima tahun lalu, Daniel belum sehebat sekarang. Dia masih banyak memiliki kelemahan. Saat itu, dia dikhianati oleh orang terdekatnya sendiri, satu-satunya orang yang sangat ia percaya, bekerja sama dengan kakeknya yang sangat geram dengan kelakuan Daniel yang dinilai tidak dapat berpikir jernih, Mereka bekerja sama dan berhasil menjebaknya. Mereka membuatnya mabuk dan memberikan obat perangsang dosis tinggi, kemudian mereka juga menguncinya dengan Sierra yang sudah dibuat tak sadarkan diri. Sehingga tak bisa di hindari lagi, Daniel menghabiskan satu malam dengan perempuan polos dan lugu itu secara paksa. Saat Tuan Besar Raeschell mengetahui akibat cinta satu malam Daniel, menyebabkan kehamilan Sierra, dia memaksa cucunya untuk menikahi wanita itu. Waktu itu, Daniel tidak sempat merasa bimbang, dia menyetujui apapun yang dirancang oleh kakeknya. Daniel sedang patah hati oleh Jasmine, wanita yang sangat dicintainya, telah meninggalkannya, pergi keluar negeri begitu saja tanpa alasan. Saat itu, Pria muda itu tidak peduli lagi dengan apapun yang direncanakan oleh sang kakek untuknya. Menurut Tuan Besar Raeschell, cinta Daniel pada Jasmine hanyalah sesaat. Dia yakin perasaan cinta dapat dibangun secara perlahan. Selama ini, Daniel hanya mengenal seorang wanita, yaitu Jasmine. Cucunya itu tidak pernah mengenal wanita lain, jadi, bagaimana mungkin dia tahu kalau dirinya tak bisa lagi jatuh cinta pada wanita lain? Apalagi mereka sudah memiliki seorang anak. Sayangnya, pemikiran Tuan Besar Raeschell tidak sejalan dengan Daniel. Selama masa pernikahan mereka, tak sekalipun Daniel menganggap keberadaan Sierra, ataupun putranya sendiri. Sierra menjalani seluruh masa pernikahan, kehamilan dan kelahiran seorang diri. Hanya Tuan Raeschell, Bibi Rosa dan seluruh pelayan di rumah Daniel yang mengetahui mimpi buruk yang telah dilewati oleh Sierra, sayangnya tak seorangpun yang mampu menolongnya mengubah sikap Daniel. Setelah kelahiran Ans pun, Sierra harus kembali berjuang menjadi seorang ibu tunggal, walaupun statusnya masih bersuami. Hanya dirinya yang berjaga siang dan malam ketika bayi Ans rewel ataupun sakit. Bibi Rosa dan para pelayan lainnya hanya berani membantu sekedarnya, karena Daniel tidak pernah memberikan perintah kepada mereka untuk merawat wanita itu dan putranya. Selama lima tahun menikah, Daniel tidak pernah mengumumkan Sierra sebagai istrinya. Tak seorangpun di luar keluarga Raeschell yang mengetahui keberadaan Sierra dan putranya. Bagi Daniel, Sierra tak lebih dari sekedar orang asing yang terpaksa harus ia tampung dirumahnya. Di ruang kerja Daniel Raeschell “Dimana dia?” “Nyonya Muda sudah naik ke kamarnya bersama Tuan Kecil.” “Hmm…” Daniel melangkah dengan kakinya yang panjang menuju jendela besar yang menghiasi salah satu dinding ruang kerjanya. Dia menatap ke langit yang masih terlihat biru cerah, tetapi di kejauhan, dia juga dapat melihat awan mendung yang mendekat dengan cepat. “Selalu awasi dia Hendri. Pastikan kau mengantarnya ke tempat yang aman.” “Baik, komandan. Laksanakan….” Hendri memberikan hormat. “Jenderal…” Hendri terlihat ragu-ragu untuk meneruskan perkataannya. Dia mengerti bahwa saat ini mereka memang sedang menjalani misi yang sangat rahasia dan berbahaya, tetapi apakah tindakan menceraikan Nyonya Muda mereka adalah tindakan yang tepat? “Saat ini, semua memang terlihat baik-baik saja seperti langit yang cerah. Tetapi. Kau lihat langit di kejauhan, awan mendung mendekat dengan cepat. Badai pasti akan tiba, aku tidak mau mereka terjebak di tengah-tengah kekacauan.” Seakan bisa membaca apa yang ada dipikiran Hendri, Daniel sudah menjawabnya terlebih dahulu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN