Althaf pilih mendiamkannya setelah bertemu Jemma dan dapati pertemuannya dengan Ibra, sampai kemudian Jemma akhirnya menelepon dan meminta Althaf datang menjemput. Bukan kantor, melainkan sebuah hotel karena Jemma meninjau lokasi acara kliennya di sana.
Althaf menunggu dengan sabar, hanya duduk di satu sudut dan memerhatikan Jemma masih berkutat dengan orang-orang vendor yang bekerja sama dengan JeFa di sana. Hingga sekitar jam delapan malam barulah Jemma selesai.
“Udah?” tanya Althaf mendapatinya kembali.
“Iya, aku sudah. Melati masih di sini. Enggak apa-apa aku tinggal, Mel?”
Melati memberi anggukan kepala, “tenang Mbak, aman!”
Jemma mengangguk, Althaf langsung membantu Jemma membawa salah satu tasnya. Althaf menggunakan motor, “ini isinya apa? Berkas-berkas?”
“Iya,”
“Taruh
