"Berhubung papa masih di kamar kerjanya, kita mufakatkan saja rencana besar kita di sini." Kiran menjentikkan jari. Gayanya sudah menyerupai detektif kelas kakap saja. "Eh tunggu sebentar. Kiran akan mengambil laptop dulu. Kita akan membahasnya secara lebih mendetail berdasarkan titik lokasinya." Kiran melentik lincah dari atas ranjang. Ia kemudian menyambar laptop dari atas meja belajar. Baru ia bawa kembali ke atas ranjang. Dengan duduk bersila, Kiran mengotak-atik laptop di atas pangkuannya. Beberapa saat kemudian Kiran kembali menjentikkan jari. Ciri khasnya kalau sedang senang. "Deketan sini, Mbak. Kiran ingin memperlihatkan pada Mbak, di mana kita bisa menemui Permadi." Kiran menggeser tubuhnya. Memberi sedikit ruang pada Alexa. Alexa ikut duduk bersila di samping Kiran. Memperhat