Author’s POV Amira membuka laporan keuangan yang dibuat Faisal. Agensi travel yang ia kelola cukup baik perkembangannya. Keuntungan bulan ini naik tigapuluh persen dibanding bulan kemarin. Faisal serius memerhatikan cara Amira membaca laporannya. Dia terlihat begitu serius, fokus dan tentu saja tidak ada kesan ceroboh, galak apalagi manja. Di mata Faisal Amira begitu unik. Dia bisa berubah menjadi galak, segalak mak Lampir, bisa menjadi selembut Snow White, bisa manja juga seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan ice cream. Sebuah paket komplik pikirnya, cantik, pintar berbisnis, baik dan penuh perhatian. Mata Faisal menatap lekat wajah Amira yang cantik dengan lipstik warna nudenya. Bibirnya memang sudah merah alami dari sananya. Sayang ia belum sempat menyicipnya. Faisal segera

