Kedatangan Reyna ke rumahnya disambut hangat pak Sudin dan dua pekerja rumah tangga. Rumah Reyna hanya dihuni tiga pekerja beberapa bulan ini, karena keduaorangtua Reyna yang masih bertugas di luar negeri dan Reyna yang tidak tinggal di sana sejak menikah. Reyna berteriak lega saat masuk ke dalam kamarnya yang tetap rapi dan bersih, juga barang-barang kesayangannya yang masih berada di tempatnya. Reyna mengambil satu boneka kesayangan dan memeluknya sambil tersenyum ke arah Indy yang masih berdiri di dekat pintu. “Aku jadi kangen masa-masa kuliah dulu, Rey,” ujar Indy, lalu dia duduk di tepi tempat tidur. “Sering main ke sini dan numpang makan.” “Hahaha. Iya, Indy.” Indy memperhatikan Reyna dengan seksama. “Ck … seharusnya kamu sekarang ini bebas tanpa ikatan dengan siapapun. Bersenang