SAYONARA

1635 Kata

“Assalammu’alaikum, Tokyo. Ohayō gozaimasu,” ucap Anne seraya membuka lebar-lebar tirai kamar mereka. Langit masih gelap, kota hanya diterangi cahaya lampu. Ia terdiam, menatap deretan gedung tinggi yang padat berlapis billboard dan papan neon, meski sebagian besar masih padam. Hiruk pikuk kota sudah mulai terasa meski baru pukul 05:13 waktu setempat; kereta yang melintas, suara klakson yang menyeru sesekali, dan beberapa pejalan kaki yang tampak berjalan cepat di trotoar. Ia menghela napas, rasanya masih tak percaya jika ini sudah hari terakhir mereka di Jepang. Di belakangnya, tepat di atas ranjang, Ben masih tergulung selimut, rambutnya acak-acakan hingga menutupi mata. Anne berbalik, mendekati sang suami. “Ben, bangun. Subuhan dulu, yuk?” Ben masih bergeming. Anne mengusap lembut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN