BUSINESS CLASS

1741 Kata

“Hati-hati, baby.” Pesawat mulai boarding, mereka melangkah ke kabin. Kursi lebar yang sandarannya bisa diratakan, lampu ambient dengan sinar biru lembut, dan crew yang ramah membuat suasananya teramat nyaman. Ben memeriksa konfigurasi kursinya dengan wajah sumringah. Anne memperhatikannya, sementara pramugari sibuk membantu penumpang lain. Tombol recline Ben tekan hingga sandaran kursi merebah setengah. Ia lalu menghubungkan headset ke layar IFE screen, dan mencoba menyalakan dan mematikan lampu baca. “Perfect!” gumamnya. “Kurangnya karena ngga dapat window seat, ya Ben?” “Ngga dong. Apalah artinya window seat kalau dipisahin sama kamu? No way!” Anne terkekeh. Belum ada sepuluh menit setelah take off, pramugari menawarkan welcome drink. Anne memilih jus jeruk, sementara Ben dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN