Gara-gara ‘bencana tinta' dan quicky pagi itu, mereka baru keluar apartemen lewat dari jam yang seharusnya. Agak kacau memang. Diawali dengan Ben yang harus melinting lengan kemejanya hingga ke siku agar noda tinta tak berpindah ke sana. Dilanjutkan dengan tiga kancing kemeja teratas yang terpaksa ia buka berhubung ruang laundry itu begitu gerah. Sementara Anne terpaksa menggelung tinggi surainya, membuat leher jenjang dan mulusnya terekspos. Begitu Ben menyingkir dari depan mesin cuci, Anne mendorong kain pel untuk mengeringkan lantai. Peluh menetes, bulirnya meluncur mulus hingga ke celah kerah V blouse-nya. Ben jadi membayangkan apa rasanya menyesap keringat sang istri langsung. Tuan mudanya pun terbangun karena jadi membayangkan mengecap bagian lain, perintah untuk 'segera dibebaska