Part 42

1022 Kata

Dua bulan setelah khitbah. "Di, gue deg-degan!" Elvina menutup wajahnya dengan satu tangan. Tangan satunya ia gunakan untuk menggenggam ponsel. "Akadnya jam sepuluh kan? Gue ke sana jam delapan." Suara di seberang telepon mencoba menenangkan. "Serius lo, Di? Aaaaaa nginep di sini aja, dong, Di." "Heh, gue punya suami, El. Nggak bisa. Besok pagi-pagi aja gue ke sana. Lo tidur yang nyenyak malam ini. Besok lo udah nggak tidur sendirian. Hihihihi." Diana cekikikan. "Dianaaaaaa!!!" "Hahahaha!" Sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak. "Udah, ya? Gue mau tidur. Besok subuh berangkat." "Diiiiiii..." "Apa lagi?" "Nggak tau, ah! Gue deg-degan banget." "Hahaha, santai aja. Yang harusnya deg-degan tu si Ivan. Lo kan tinggal diem doang udah sah jadi istri. Dia kan yang mesti ngucap akad di dep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN