“Jadi kamu mau marah? Ya sudah marah saja.” Raka mulai tidak peduli, pria itu malah meninggalkan dapur, lalu masuk kembali menuju kamarnya.
“Jadi dia nggak nunggu Vela? Terus nunggu siapa?” Tanya Anindya seraya meletakkan piring di atas meja makan. Dia tahu Raka belum sempat sarapan karena bertengkar dengannya beberapa menit yang lalu. Gadis itu segera mencarinya di ruang depan.
“Raka? Raka?” Panggilnya padanya, Raka tidak mendengar panggilan Anindya karena pria itu sedang berada di dalam kamar mandi. Anindya mencari ke ruangan depan. Dia juga tidak menemukannya. Entah kenapa dia tidak berpikir kalau pria itu ada di dalam kamarnya. Saat hendak berbalik dia mendengar pintu depan diketuk dari luar oleh seseorang. Anindya batal berbalik, gadis itu melihat siapa yang datang melalui celah g
