Keesokan harinya.. “Anin? Bangun..” Raka menyentuh pipinya, pria itu berniat membangunkan Anindya. Akan tetapi Anindya terlihat begitu lelap dalam tidurnya. Pria itu hanya menatap wajah Anindya seraya menjaganya. Dia biarkan gadis itu tetap lelap hingga Anindya sendiri terjaga dari tidurnya. Anindya mengerjapkan matanya, dengan malas gadis itu menggosok kedua matanya menggunakan telapak tangannya. “Jam berapa sekarang?” Tanyanya pada Raka di sebelahnya. Raka tidak menjawab, pria itu tetap menatap wajah Anindya yang baru bangun dari tidurnya. “Tuh!” Raka menunjuk ke arah jam yang tergantung di dinding. Mendengar ucapan Raka Anindya segera melemparkan pandangan malas ke arah jam yang ditunjukkan Raka padanya. Spontan Anindya secepat kilat melompat dari atas tempat tidurnya. “Aku

