Anindya meronta mendengar ucapan Raka. "Iya aku nggak laku, dan kamu paling laku di antara semua murid." Tandasnya sembari menepis tangan Raka dari belakang pinggangnya. "Marah nih?" Raka tersenyum geli melihat Anindya memalingkan wajahnya seraya melangkah menuju pintu kamar. Anindya menatap ke arah pakaian yang tadi sempat dia campakkan ketika menghentikan Raka. Pria itu sengaja menunggunya, tapi Anindya tak kunjung menjawab pertanyaan tersebut. "Ya sudah, aku berangkat dulu." Raka pura-pura bersiap memakai piyama mandinya kembali. Kemudian berbalik hendak mengambil kunci mobilnya dari atas meja ruang tengah. Mendengar perkataannya Anindya segera menoleh ke belakang punggungnya. "Jangan pergi!" Masih memeluk pakaiannya, belum sempat memakainya. Anindya mengajar Raka hingga tiba di

