Anindya masih berdiri mematung, merentangkan gaun tersebut di depan wajahnya sendiri. "Kalau nggak mau pakai itu, sini langsung rebah." Menepuk tempat tidur di sebelahnya. Anindya menelan ludahnya sendiri, dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Raka Sandi saat dia benar-benar rebah di sebelahnya. Apalagi kelakuan pria itu selalu membuat darahnya berdesir, dan berdebar-debar. Anindya berniat membuka pintu lemari di belakang punggungnya. "Brak! Brak! Brak! Dikunci?!" Ternyata Raka sengaja menguncinya, pasti pria itu tahu kalau dia hendak meminjam baju kaosnya. Anindya tidak suka memakai gaun yang memperlihatkan sisi sensitif tubuhnya. Dia tidak akan bisa tidur semalaman jika memaksa diri untuk tetap mengenakannya. "Raka sialan!" Umpatnya, karena tidak berhasil membuka pintu daun le

