"Kalau dipikir-pikir, gue masih mending daripada elu Ra.." Anindya membandingkan dirinya dengan Raka. Seraya melihat ke langit-langit kamarnya. "Whaaattt?? Elu mendingan ketimbang gue?" Raka mengatakan hal itu dengan mulut menganga lebar, dia tidak menyangka Anindya akan membuat perbandingan antara mereka berdua. "Iya, gue oon, tapi elu ngeselin! Keras kepala, suka marah-marah! Emm.. apalagi ya? Gila! Nggak waras, suka nelanjangin orang tanpa alasan! Pokoknya sifat elu itu sejibun yang gue kagak faham. Kalau ditulis di sini nih!" Menunjukkan buku tulis miliknya setebal sepuluh sentimeter. "Bakalan penuh, dan nggak muat dari halaman depan sampai belakang!" Serunya pada Raka Sandi. "Yakin segitu? Ah elu maunya gue yang jelek-jelek, padahal elu lebih jelek, pakai banget, sudah lemot,

