Vargas mengirimkan nomor ponsel Vela padanya. "Sudah." Menunjukan layar kaca ponselnya pada Anindya. "Makasih." Anindya menatap layar ponsel Vargas sekilas, lalu segera berdiri. "Kamu mau kemana?" Vargas tampak bingung karena melihatnya berdiri tiba-tiba dari kursinya. "Masuk, sudah malam. Kamu pulang saja." Anindya menarik kedua ujung sudut bibirnya, memaksa tersenyum walau canggung. Vargas ikut berdiri, wajah pria itu terlihat tidak puas dengan ucapan Anindya barusan. Dia masih ingin berbicara dengan Anindya. "Berikan aku waktu, sebentar saja." Vargas tidak menyentuh atau menahan pergelangan tangannya. "Setengah jam?" Anindya kembali duduk pada kursi di seberang mejanya. Gadis itu mengusap kedua lengannya karena cuaca semakin larut juga semakin dingin. "Kenapa kamu menolak

