"Ikut?" Tanya Anindya balik. "Hem." Raka menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan darinya. "Nggak mau! Ntar lu apa-apain gue lagi! Terus di sana gue nggak bisa pulang! Terus malah rumit!" Serunya dengan gelengan kepala. "Nin! Kita sudah sejauh ini. Gue nggak mau jika lu nikah sama cowok lain, terus dia tahu lu kehilangan itu. Terus jadi wanita terbuang di hari pernikahan!" Serunya seraya mengurung tubuh gadis tersebut. "Gue, gue, nggak akan nikah seumur hidup!" Serunya sambil menekan lengan Raka ke bawah. Lalu melangkah pergi menuju rumahnya kembali. Sampai-sampai dia lupa ingin meminjam kotak musik milik pria itu. Belum sempat membuka pintu pagar pembatas dia berbalik lagi mengetuk pintu rumah Raka. "Apa? Ada yang ketinggalan?" Tanya Raka padanya. Anindya segera menerobos

