“Papa nggak ada?” tanya Binar ketika Bima masuk ke dalam mobil.
Bima menggeleng. “Katanya lagi rapat di luar. Ya udah nanti biar aku telepon aja, kamu tunggu telepon dari aku, ya?” ucapnya sembari menahan tengkuk Binar dan mengecup bibir ranum sang istri sekilas.
Binar tertawa pelan. Wajahnya bersemu merah setelah mendapat kecupan singkat itu. Dan semburat merah jambu tertangkap oleh Bima. Pria itu tersenyum, hatinya menghangat hanya dengan melihat sang istri tersipu oleh ciumannya.
“Aku anter ke apart terus aku berangkat kerja, ya?” Bima kembali bicara sambil mulai menyetir mobil keluar dari halaman gedung kantor.
Binar mengangguk, memasang sabuk pengaman dan duduk menghadap ke depan.
Sepasang suami istri itu tak menyadari bahwa tak jauh dari sana, sepasang mata sedang mengawasi mere
