“Berangkat bareng dan nggak ada penolakan,” ucap Bima tegas saat melihat Binar sedang mematut diri di depan cermin. Binar melirik suaminya sekilas, melempar tatapan sinis, tentu saja pura-pura. Lebih dari itu, ia bahagia sekali. Tanggapan publik atas konferensi pers yang diselenggarakan Bima cukup bagus. Meski kebanyakan merasa patah hati karena salah satu pebisnis muda dengan wajah tampan yang cukup memikat itu ternyata sudah berpawang. Namun hal itu justru membuat Binar semakin bersemangat untuk menunjukkan kedekatan mereka ke publik. “Kenapa begitu?” sergah Bima dengan kening berkerut saat Binar melempar tatapan sinis padanya. “Kamu nggak mau?” Ia melangkah mendekati sang istri, berdiri tepat di belakang tubuh Binar. Binar tak menggubris, tapi sudut bibirnya jelas terangkat sedikit.