“Mau minum apa, Kak?” Sabrina bertanya begitu mereka masuk ke dalam rumah. Ia sengaja menanyakan pertanyaan basa-basi itu hanya untuk meredakan kecanggungan di antara keduanya. Tapi seperti yang sudah ia duga, Januar tak menjawab dan duduk di ruang tamu. Ia mengeluarkan tablet dari dalam tasnya dan mulai sibuk dengannya. Entah ia sedang melakukan apa. Melihat itu, sabrina hanya menghela nafas dan berkata pelan. “Aku ke kamar dulu, ya?” “Hm.” Januar menjawab pendek tanpa mengangkat kepalanya sama sekali dari tablet di tangannya. Sabrina menghela nafas pelan saat mendapat jawaban acuh itu. Tapi ia tak membiarkan perasaannya mengambil alih tindakannya. Jadi ia hanya akan pergi ke kamarnya seperti yang ia katakan. Ia ingin mandi dan membersihkan diri. Mengganti pakaiannya menjadi lebih san