“Jangan bawa aku ke toko perhiasan.” Krystal masih menunduk malu. “Kenapa?” balas Marchel masih berusaha menyeimbangi Krystal. Kenapa aku justru ingin fokus membuatnya bahagia? Tiba-tiba saja Marchel berpikir, bukankah membahagiakan Krystal merupakan hal yang sangat mulia, karena bahagianya Krystal akan membuat suasana cerah bahkan indah layaknya sekarang? Krystal memberanikan diri untuk mengamati sekitar meski ia masih belum berani menatap Marchel. Setelah apa yang terjadi, Marchel yang sampai mengajaknya bahagia, Krystal mendadak kehilangan nyali. “Ternyata sudah banyak pelangi! Tolong bawakan aku balon, bawa ke taman tadi! Aku harus membereskan misi-ku dulu.” Krystal berangsur beranjak dan memang agak sempoyongan, tapi ketika Marchel akan membantunya, ia sengaja menolak. “Aku baik-ba