Episode 50 : Kesempatan

1994 Kata

Hari ini Slamet sudah diperbolehkan untuk pulang, tapi sekitar satu bulan lagi Slamet harus menjalani operasi terakhir. “Waktu itu Mas Slamet bilangnya, harusnya hari kemarin Mas Slamet operasi lagi?” Ningsih terheran-heran menatap Slamet. “Operasi pun ada tahapnya, Ning.” Marchel mesem sambil menggeleng tak habis pikir. “Orang Mas Slamet bilangnya gitu, ya aku ya percaya. Apalagi Uwa sampai dipanggil ke Jakarta," balas Ningsih masih mengadu. Krystal yang berdiri di sebelah Marchel berangsur bersedekap. “Daripada operasi terus, mending diamputasi tuh leher biar lepas dari punggung.” Ucapan Krystal barusan langsung membuat Marchel menahan tawa. Slamet yang masih duduk selonjor di tengah ranjang rawatnya langsung menatap Krystal dengan bersemangat. “Bisa gitu, ya, kalau diamputasi? Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN