"Apa benar cintamu untukku sudah hilang seluruhnya? Tatap mataku dan jawab aku, Arley," Clara memegang pipi Arley dan memaksa lelaki itu untuk menatap matanya.
Ada rasa berkecamuk di d**a Arley saat menatap mata wanita yang pernah mengisi hidupnya tersebut. Bibirnya bisa berkata tidak, tetapi jauh di dalam lubuk hatinya, cinta yang pernah tumbuh besar itu masih tersisa. Menempel bagaikan debu di dinding, tidak terlihat, tetapi saat diraba, debu itu akan ada di ujung jari.
"A-aku ... Aku," Tiba-tiba saja rasa gugup menyelimuti perasaan Arley. Seakan keyakinan tentang perasaannya yang sudah berpindah pada Elle runtuh perlahan.
"Kamu pasti masih mencintaiku, Arley. Jangan berbohong lagi. Kamu tidak seharusnya menyembunyikan perasaanmu." Clara mengikis jarak di antara mereka. Wanita itu me
