Alvarro terus saja menciumi bibir Aresha yang sudah menjadi candunya. "Uhmmm... Varro.." desah manja Aresha, membalas tiap sepakan yang diberikan Varro. Hingga Varro melepaskan tautan bibirnya, kening mereka berdua saling menempel, hingga hembusan nafas mereka saling berhembus. Alvarro menjauhkan wajahnya dan memegang kedua tangan Aresha. Dengan senyuman hangat, "I love you, Aresha Ravan Arabella... Aku ingin menikahimu hari ini, sayang... Di depan semua orang sebagai saksi keseriusanku padamu..." seru Alvarro dengan lantang di depan semua orang, melamar sang kekasih. Bukan hanya melamar, tetapi menikahinya. Deg... deg... deg... Jantung Aresha berdegup kencang. "Aku tidak salah dengarkan, 'kan?" batin Aresha, menatap Alvarro. "Va-varro..?" gumam Aresha pelan. Semua awak media terus
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari