"Oh! Siapa suruh main pegang-pegang! Bilang kek! Biar nggak bi—" balas Luna sambil membulatkan mulutnya. Cuupppp. Luna terdiam dan membulatkan matanya, menatap tajam ke arah Vincent. "Makanya jangan berisik!" ketus Vincent setelah melepaskan kecupannya dari bibir ranum Luna. "Yakkk!" teriak Luna sambil memukul lengan Vincent membabi buta. Dengan sigap, Vincent menahan kedua tangan Luna, mengangkatnya ke atas, lalu menguncinya dengan kuat. "Lepaskan, Vincent!" amuk Luna dengan d**a naik turun karena kehabisan napas setelah memukul lengan dan d**a Vincent. "Makanya diam! Cerewet! Siapa yang suruh kamu datangi pria b******k itu?! Bagaimana kalau aku tadi tidak ada?!" ketus Vincent dengan napas memburu. "Siapa yang cere—!" seru Luna, namun terhenti. Vincent kembali mendekatkan dirinya