"Hmm... Maaf, aku mencuri ciumanmu ketika kamu tidur," lanjut Alvarro. "Oh my...! Jadi itu bukan mimpi?!" seru Aresha tanpa sadar karena ketahuan bermimpi berciuman dengan Alvarro. "Mimpi?" sahut Alvarro sambil menaikkan alisnya. "Ups..." Aresha membekap mulutnya sendiri. Alvarro tersenyum. "Pantas saja waktu itu kamu membalas ciumanku dengan begitu panas," goda Alvarro. "Varro!" gumam Aresha yang benar-benar sangat malu saat ini. Alvarro memeluk pinggang Aresha hingga tubuh mereka benar-benar rapat. "Aku benar-benar mencintaimu, Nona Aresha Ravan Aravella," ucap Alvarro dengan lembut, menyebutkan nama lengkap wanita cantik di depannya ini. Padahal selama ini menyebut nama Aresha saja selalu salah. Alvarro selalu memanggil Aresha dengan Alesha. "Pfftt..." tawa kecil Aresha tak dap