“Belum,” jawab Rangga, tangannya menyusuri pinggang ramping yang bersinergi dengan pinggul dan panttat yang montok berisi. “Apa kamu ingin menemaniku sarapan?,”
“Sebenarnya aku sangat ingin menemanimu makan, tapi aku harus membawa barang-barang itu ke tempat game, mungkin Niko yang akan mengantarku,” jawab Rianti dengan wajah menyesal.
“Yaa,, kurasa tak mengapa,,,” jawab Rangga berusaha rileks saat telapak tangannya tiba di selangkanngan wanita yang mengikat janji setia untuk hidup bersamanya.
Tatapan mata sepasang suami istri bertemu di cermin, Rianti tersenyum, namun seketika berubah murung saat suaminya mengusap lembut gundukan vagginanya.
“Cepatlah mandi sayang,,, kasian teman-teman mu menunggu terlalu lama,”Hampir saja Rangga menurunkan kain tipis di selangkanngan Rianti.
