Aku masih berada di kantor untuk menyelesaikan beberapa pekerjaanku. Mengalihkan tatapan dari file di depanku yang baru saja Anggita berikan sebelum perempuan itu pulang, aku meraih ponselku. Aku tersenyum saat baru saja memegang benda pipih tersebut karena melihat notif pesan dari Hara. Senyumku luntur seketika saat chat ketiga yang dikirim perempuan itu masuk. Alisku mengkerut seketika. Hara yang katanya ingin mengganti uang yang sudah aku keluarkan untuk membayar biaya operasi ibunya. Aku tak membalas pesan Hara, melainkan langsung meneleponnya. Hara mengangkat teleponku. Hara ngotot ingin mengganti uangku, namun aku menolak. Hingga aku menawarkan untuk bekerja padaku jika dia tetap ingin mengganti uangku. Opsi yang aku tawarkan berupa potongan gaji yang diterima setiap bulannya, wala