Arka berjalan lebih dulu di depanku saat kami baru saja keluar dari lift. Lelaki itu menghentikan langkahnya saat tiba di depan meja Anggita yang akan mengakhiri masa kerjanya pada minggu ini. "Kerja yang bener ya, Ta? Jangan gosip yang enggak-enggak sama sekretaris pengganti kamu ini." Arka mengarahkan pandangannya padaku. "Kamu juga, fokus sama peralihan kerjaan yang Anggita ke kamu." "Baik, Pak." Arka masuk ke dalam ruangannya dan aku duduk di sebelah Anggita. Perempuan itu sudah menyiapkan dua kursi untukku. "Apa coba maksud si bos ngomong kayak gitu?" Anggita mencebikkan bibirnya dengan mengarah ke pintu ruangan Arka. "Emang aku tukang gosip apa? Nggak pernah dia ngomong kayak gitu sebelumnya.” Aku terkekeh. "Biasanya kayak gimana emang?” "Pak bos nggak pernah negur kayak yang