Bab 19: Arka

1617 Kata

Hara tetap keras kepala tidak mau kuantar pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 20:00 dan Hara masih berdiri di luar sana—di dekat pintu lobi. Sementara, hujan tak kunjung reda. Masih turun dengan derasnya tanpa jeda. Aku memperhatikannya dari dalam. Hara masih tampak sibuk dengan ponselnya. Tak lama, perempuan itu masuk kembali ke dalam lobi. Hara langsung membuang pandangannya saat kedua mata kami bertemu. Mungkin Hara pegal berdiri, dia duduk di kursi yang berada di seberangku. Aku terus mengamati gerak-gerik perempuan itu tanpa suara. Hara tak menjawab pertanyaanku tadi. Dia malah pergi begitu saja ke arah luar dan aku tak menahannya. Aku memilih untuk kembali ke tempat dudukku tadi. Aku ingat jika pernah berkata akan membuat Hara nyaman bekerja di kantorku. Tapi, apakah salah ji

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN