Aku membekap mulutku menahan tangis dari kejauhan melihat Arka yang entah sampai kapan berada di depan makam anak kami. Janin yang kira-kira berukuran sebesar buah ceri yang akhirnya harus dikeluarkan dari rahimku karena tidak berkembang. Seminggu setelah berhenti kuliah, umur janinku itu menurut HPHT baru memasuki 8 minggu awal. Namun, tidak berkembang mungkin pada minggu sebelumnya atau sebelum itu lagi. Entahlah. Aku begitu stress kala itu dan tidak mungkin menceritakan apa yang telah aku alami kepada orang tuaku. Dipecat dari kerjaan hingga harus berhenti kuliah, aku harus mencari pekerjaan lagi. Ditambah dengan aku yang merasa hancur karena kehormatanku direnggut paksa oleh orang yang aku kagumi. Ayah mulai sakit-sakitan, sedangkan kedua adikku masih membutuhkan biaya untuk sekolah.