Aku gencar mendekati Hara dengan memanfaatkan sandiwara di antara kami. Aku ingin Hara benar-benar merasakan jika aku sedang melakukan pendekatan kepadanya. Sayangnya hingga saat ini Hara tidak peka juga. Padahal, dari perhatian dan segala hal yang kuberikan padanya, aku yakin siapa saja bisa melihat kalau aku menyukainya. "Aku lihat, kamu sejauh ini sibuk terus, bahkan saat weekend pun. Kapan pedekatenya sama orang yang kamu sukai itu?" tanya Hara suatu hari. "Udah sebulan lebih loh, waktu terus berjalan." Terhitung sebulan lebih kami menjalani kepura-puraan ini. Yang bagi Hara hanya sandiwara, tidak denganku yang melakukannya sepenuh hati. Satu hal yang membuatku merasa lebih semangat lagi, yaitu Hara yang tak lagi berbicara formal padaku di luar jam kerja. Suatu kemajuan yang lain. Ya