53 - Mengorek Penjelasan

1211 Kata

(Esok paginya) "Tuan…!" Willem tampak sedang duduk santai menikmati teh pagi diteras depan halaman rumahnya saat suara Aldert, terdengar. "Oh… Suruh ia duduk!" ucap Willem. Memberi intruksi agar Sundari yang mengikuti dibelakang punggung Aldert, mengambil tempat. "Suka teh?" tanya Willem. "Nanti saja, Tuan…" balas Sundari. Seperti kebanyakan Pribumi Jawa, Sundari dengan alasan kesopanan, menolak tawaran Willem. Tak enak hati harus duduk satu meja dengan sosok pembesar. Merasa rendah diri, tak pantas karena hanya seorang gadis rakyat jelata biasa. "Aldert…! Tuangkan satu gelas untuknya!" Menanggapi penolakan halus Sundari, Willem justru memberi intruksi kepada Aldert untuk menyajikan segelas teh. Cukup paham dengan sikap biasa ditampilkan oleh para Pribumi ini. Tak enakan. Atau bias

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN