"Wahhh… Anak gadisku yang paling cantik! Kau sungguh tak terlukiskan!" Menyambut pertama saat sosok Kirana berjalan dengan langkah anggun penuh kesopanan memasuki ruang, adalah lempar kalimat kagum penuh kebanggaan Raden Mas Adiwangsa. Tak henti menatapi sosok Kirana dengan sorot mata bercahaya. "Ayahanda…!" Kirana sendiri, lekas membalas dengan memberi salam sopan kepada Raden Mas Adiwangsa. "Kesini! Duduk sebelah Ayahanda!" balas Raden Mas Adiwangsa. "Baik….!" Seperti biasa, Kirana lekas mengikuti intruksi Ayahandanya. Duduk disebelah Raden Mas Adiwangsa, kepala Kirana dibelai lembut berkali-kali oleh ayahnya. Raden Mas Adiwangsa, seolah sedang begitu menjaga. Sangat menyayangi anak gadisnya tersebut lebih dari apapun. "Wahh, sungguh bukan kesia-siaan memutuskan menunggu disini l