"Jadi, Nona Kirana, kenapa diam saja? Tak ingin mengobrol atau bertanya sesuatu?" Wardiman yang tampak sadar bahwa Kirana takut kepadanya, berupaya mencairkan suasana dengan membuka percakapan. Coba mengakrabkan diri. Aksi yang tentu bersambut tak terlalu bagus karena Kirana sendiri, justru merasa semakin tak nyaman. Cuma bisa diam. Tak tahu harus menanggapi seperti apa. "War, fokus pada kemudi saja! Sudah kukatakan sebelumnya, jangan buat Nona Kirana takut!" Kirana masih terdiam saat Aldert mengambil inisiatif untuk menimpali kalimat pertanyaan sempat diucap oleh Wardiman. "Hmmmm… Ya!" balas Wardiman. "Padahal cuma sekedar ingin mengakrabkan diri!" lanjutnya. "Memang apa sebenarnya perlu ditakutkan dariku ini!" Wardiman, menutup dengan kalimat seolah dibuat terdengar sedih. "Hei…