"Lekas tangkap saja! Dari pada nanti semakin bikin repot!" Diawali sosok pertama mengucap kalimat bernada memaki, kawan lain dari gerombolan enam orang pria baru keluar dari rerimbunan pohon bambu, menyampaikan saran dengan ekpsresi wajah merengut tampak sangat kesal. Mendengar saran dari salah satu kawannya, tiga terdepan lekas maju hendak menangkap gadis Pribumi. "Tidak… Tidak… Tolong! Aku sekedar cuma ingin melihatnya! Sungguh rindu…" Berusaha kembali berdiri dengan wajah kombinasi antara panik dan meringis menahan sakit, sosok Gadis Pribumi hanya sempat membuat satu gerak sebelum jatuh tersungkur sekali lagi. Lutut yang telah terluka, kini semakin bersimbah darah ketika harus menjadi tumpuan beban tubuhnya. "Nahh… Malah repot sendiri bukan? Lebih baik diam saja dan menurut!" bent