Air gelap sedingin es mengaliri dirinya, seperti hendak menenggelamkannya, merampas kehangatan terakhir dari tubuh dan keinginan terakhir untuk bertahan hidup. Setitik ironi muncul ke dalam pikirannya, saat tahu ini adalah akhir hidupnya, yang akan mati seperti ini, tampak sangat tidak berharga, layaknya cap yang di patenkan terhadap hidupnya. Jia Wey, seorang Putri kerajaan yang dulu punya keinginan besar untuk mengembalikkan nama baik ibunya, membawa kembali ibunya pulang kekerajaan dengan gelar bersihnya, sebagai permaisuri. Namun sayang, keinginan itu hilang sekejap, saat kematian merengut sang ibu, dan meninggalkannya sendirian tanpa arah dan tujuan lagi. Dan dengan tidak terhormat, ia harus kembali ke kerajaan itu, menjadi orang yang di asingkan, yang di cap buruk, dan itu menjadi