Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, hingga membuat para beberapa dayang-dayangnya merasa aneh. Mereka, termasuk pria yang mengatakan bahwa ia adalah suaminya, juga ikut masuk ke dalam aula. Putri Jia sudah cukup tersiksa dengan apa yang terjadi padanya beberapa hari yang lalu. Ia harus tinggal dengan satu atap bersama orang asing, yang mengatakan bahwa ia adalah suaminya. Kenangan terakhirnya hanyalah banyaknya air yang menekan seluruh dadanya. Ingatannya bahkan sama sekali tidak menunjukkan bahwa ia telah menikah, apalagi menikahi seorang monster. Ia sudah cukup takut kepada keluarganya, karena telah membuat ia dan ibundanya di asingkan ke sebuah desa terpencil, dan kini ia juga harus menghadapi seorang monster lainnya. Ya Tuhan, Jia benar-benar ingin menangis saat ini. Ia ket