Suasana dini hari yang dingin sama sekali tidak membuat Xera menggigil. Pandangan mata gadis itu hanya mengarah ke bulan, yang masih terlihat sempurna padahal sebentar lagi, fajar akan menjemput. Gadis itu sudah tidak bisa tidur sejak beberapa jam yang lalu, karena isi pikirannya sedang penuh. Ia teringat dengan penduduk serta keluarganya. Ia juga teringat dengan fakta Yu Fei yang sudah mengetahui jati dirinya sendiri. Jadi bisa di katakan, nyawanya saat ini sedang di ambang-ambang kematian. Menghela nafas ke sekian kalinya, Xera memejamkan matanya sebentar. Ia mencoba menyerap suasana dini hari yang dingin, sambil bersandar di sebuah pondopo yang menghadap langsung ke kolam besar. Ia sebenarnya tidak tahu sedang berada di mana saat ini. Apakah ini istana milik kerajaan Yu Fei atau temp