Kevin mengendus aroma masakan dari kamarnya, dia masih memejamkan mata dan beberapa kali menggeleng. Memastikan kalau tidak ada siapapun dirumah ini selain dirinya.
Entah kenapa terlintas nama Marsha yang mungkin masak di dapurnya. Tapi dia menepis bayangan itu, tak mungkin Marsha! karena wanita itu tidak pandai masak dan hanya bisa menggoreng telur saja. Tapi yang tercium di hidungnya sekarang adalah aroma telur. Maka dengan cepat Kevin membanting selimutnya dan melempar bantal ke segala arah.
Dia harus memastikan apakah benar Marsha yang sedang memasak? Bahkan tak dihiraukan keadaan tubuhnya yang belum mandi, dan kini dia hanya mengenakan kaos polos putih dengan celana pendek sepaha.
Langkahnya terhenti di depan dapur, terlihat sesosok pria mengenakan Apron sedang membalik
