Aku menaruh sebuah panci yang berisi air di atas kompor, lalu menyalakannya. Menu sarapanku pagi ini adalah mie instan dan nasi; sejak beberapa hari yang lalu—aku ingin sekali memakan mie instan, namun aku mencoba untuk menahan keinginan tersebut, sebab dokter yang memeriksaku mengatakan, kalau aku tidak boleh memakan mie dulu. Tapi tidak dengan sekarang, karena aku sudah sembuh, walaupun obat yang diberikan oleh dokter masih tersisa. Namun tiba-tiba, aku tidak sengaja mendengar suara ketukan pintu, yang berasal dari luar rumahku, menandakan kalau ada yang datang. Aku menghela nafas dengan sedikit berat, dan dengan enggan membalikkan tubuh, berjalan untuk membukakan pintu. Setelah sampai di dekat pintu, aku langsung menghentikan langkahku, tapi aku mendadak ragu untuk membukanya—takut ji

