Beberapa saat kemudian , pintu kantorku kembali diketuk “Masuk!” Aku menjerit keras dan aku mendengar handle pintu diputar . Dan ketika pintunya terbuka , aku melihat wajah Aldi berubah menjadi sepucat kertas memandangiku dengan mata melotot. Aldi melihat ke arah Sinta yang kusut masai terduduk di depanku. Wajahnya semakin kebingungan melihat ke arah Wang yang duduk santai di sofa kulitku dengan seorang pengawal tegap yang berdiri di belakang Wang seakan menjadi perisai untuk melindungi Wang. Tapi semua kebinggungan itu hanya sebentar terpancar di wajahnya. Aldi memang actor yang sangat luar biasa. Lalu suaranya terdengar. Bagiku suara Aldi itu bagai suara setan “ Listy.. Apa kamu baik-baik saja? Maafkan aku. Aku sakit perut waktu itu dan ketika aku mau kembali ke imigrasi, ak