Raffi membuka bungkusan kado itu, lalu membuka kotak. Raffi tertegun sejenak, melihat isi kado dari Lia. Raffi menoleh, ia menatap wajah Lia. Lia tersenyum, Raffi duduk berlutut di hadapan Lia. Dipeluk pinggang Lia, ditempelkan wajah ke perut Lia. Raffi tak mampu berkata-kata, hanya diam seraya menempelkan wajah di perut Lia. Rasa syukur hanya bisa terucap di dalam hati. Tak mampu ia ungkapkan lewat bibirnya. Wajah Raffi mendongak, matanya berkaca-kaca. Lia mengusap lembut pipi Raffi. "Alhamdulillah, aku bahagia sekali. Kapan tesnya?" Akhirnya Raffi bisa bersuara juga "Dua hari lalu," jawab Lia. "Sudah berapa bulan?" tanya Raffi. Lia tertawa mendengar pertanyaan Raffi. "Baru tespek, Abang, belum periksa ke dokter," ujar Lia. "Periksa ke dokter sekarang yuk!" Raffi mengusap-usap per