Siang ini, Raffi makan siang di rumah, karena ada yang ingin ia bicarakan dengan keluarganya. Tiba di rumah, seluruh anggota keluarga komplit. Kedua orang tuanya. Kakek, dan neneknya. Juga Aisyah. Mereka makan siang, dan salat Dzuhur dulu. Setelah itu duduk di ruang tengah untuk mendengarkan apa yang ingin disampaikan Raffi. "Ada apa, Fi. Seperti penting sekali." Gafi menatap lekat wajah putranya. "Ini menyangkut wanita yang menjadi istriku." Raffi menjawab pertanyaan papinya. "Alhamdulillah kalau sudah ketemu!" Aisyah yang sudah tahu tentang Lia berseru. Mata Raffi melotot pada adiknya. Aisyah hanya tersenyum saja menerima rasa kesal abangnya. "Aisyah, diam dulu. Dengarkan Abang bicara." Pak Arifin menegur cucu perempuannya. "Iya, Kakek. Aku kunci mulutku." Aisyah merapatkan bibir.