Kinnas yang baru saja mendengar sepenggal berita dari suster langsung menangis histeris di pelukan Garvi, pun Sheya yang juga menangis tak kalah histeris mendengar suaminya itu dalam kondisi kritis. Namun, Sheya membekap mulutnya sekuat tenaga untuk meredam isak tangisnya. Tangisan mama mertuanya menjadi kehancuran kedua bagi Sheya dan membuatnya terseret begitu jauh dalam lubang kesalahan yang mencekiknya. Dia beranjak dari duduknya dengan langkah yang gemetaran, menghampiri mertuanya itu yang masih sibuk berpelukan. Lalu, di depan mereka Sheya langsung berlutut, menangis terisak-isak dengan d**a yang kembang kempis. “Maafkan Sheya, Ma, Pa. Maaf … Maafkan Sheya … Maaf.” Sheya sudah akan menunduk untuk bersujud, namun Kinnas dan Garvi langsung meraihnya, menariknya untuk berdiri

