Sheya terus melirik jam dengan tatapan yang gelisah. Tangannya tetap sibuk memasukkan cookies cokelat yang baru selesai dibuatnya ke toples. Pulang dari sekolah tadi, dia sudah inisiatif akan menjemput Sera di rumah mertuanya, namun saat itu juga pesan dari Juna masuk, pria itu meminta Sheya untuk menunggu di rumah dan mereka akan sama-sama menjemput Sera. Mama mertuanya pun kompak tidak membalas pesan saat dia menanyakan di mana keberadaannya, alhasil Sheya pulang ke rumah dengan hati yang gelisah, dia sudah sangat merindukan putrinya itu. Rasanya ini perpisahan terlama antara dia dan putrinya. Sheya kembali mengambil ponselnya untuk menghubungi Juna, tepat saat itu ucapan salam terdengar dari pintu utama. “Assalamualaikum.” “Waalaikumsalam. Mas, ayo kita jemput Sera sekarang, y

