Sheya menatap nanar pada Juna, masih dengan air mata yang berlinang. Hatinya dipenuhi tanya juga ketakutan, namun ada harapan di sana. Kenapa reaksi Juna sangat jauh dari bayangannya? Kenapa pria itu mau bersusah payah membantunya yang sudah rusak di saat pria itu memiliki pilihan yang lebih mudah dan lebih menguntungkan? Bukan itu saja, jika suaminya itu memilih mencari wanita lain, Juna tidak akan kehilangan sosok ibu untuk putrinya, Sheya akan tetap menjadi ibu untuk Sera, dan pria itu bisa melanjutkan kehidupannya bersama istri barunya. Namun, kenapa Juna seolah memilih ikut tenggelam untuk menyelamatkannya yang hampir sekarat di tengah lautan luka? Apakah, pria itu tidak merasa dirugikan? “Apa … Mas tidak merasa rugi memilihku dan memperjuangkanku seperti ini? Di … saat … di …saa

