Cassandra mencari keberadaan Ana diantara para tamu undangan yang ia rasa adalah dari teman sekolah Ana, orangtuanya, kolega Kavindra dan juga anak anak mereka. Cassandra membelah kerumunan tamu undangan mencari Ana dan ia tersenyum saat melihat Ana sedang bicara dengan seorang temannya, Cassandra kemudian berjalan mendekati Ana.
"Ana... happy birthday," ucap Cassandra tersenyum.
"Kak Cassie..." Ana menghambur ke pelukan Cassandra membuat Cassandra terkejut.
"Eh... kanapa ini?"
"Aku senang kak Cassie datang, aku lupa kemarin itu mau undang kak Cassie, dari mana kak Cassie tahu aku ulangtahun?"
"Papa kamu yang memberitahu aku, awalnya aku ragu karena aku yakin jika yang datang anak abg semua."
"Enggak juga kak, itu lihat banyak orangtua disini."
"Oh... jadi kamu samakan aku dengan orangtua teman teman kamu? setua itukah aku?" tanya Cassandra pura pura marah.
"ceile kak Cassie ngambek, seperti abg aja," goda Ana membuat Cassandra tergelak.
"Ini... kado buat kamu," Cassandra menyodorkan kado yang ia bawa kepada Ana.
"Makasih ya kak, oh ya kakak Cari papa?"
"Hah?" perasaan Cassandra kembali berdesir, "untuk apa aku mencari papa kamu An?"
"Ya... kan papa tuan rumah mungkin kak Cassie mau menyapanya."
"Enggak deh, aku sama kamu aja disini, aku tidak seakrab itu dengan papa kamu."
"Tapi aku mau ke teman teman aku dulu kak, tidak apa apa kan?" tanya Ana.
"Iya kesana saja, aku mau ambil minum," ucap Cassandra, ia kemudian berjalan menuju boot minuman dan mengambil orange juice disana, ia teguk beberapa kali sembari mengedarkan pandangan ke penjuru hal. Matanya tertumbuk pada sosok yang beberapa waktu ini selalu membuatnya resah dan membuat jantungnya bereaksi tak terkendali.
Tanpa sadar Cassandra menatap Kavindra yang berdiri tak jauh dari dirinya yang berdiri di boot minuman, Kavindra bersama seorang wanita seusianya. Terlihat keduanya terlibat pembicaraan seru, sesekali keduanya tertawa bersama dan terlihat sangat akrab.
Cassandra masih menatap interaksi Kavindra dengan wanita itu, sesekali wanita itu bergelayut manja pada lengan Kavindra dan Cassandra bingung kenapa ia tidak suka melihat apa yang dilakukan wanita itu.
Cassandra berbalik dan mencoba tidak melihat keakraban Kavindra dengan wanita itu, ia merasa ini sudah tidak benar, ia tahu rasa tidak suka saat melihat seorang pria yang sedang bersama wanita lain itu adalah rasa suka dan ia tidak boleh memiliki rasa suka itu pada Kavindra. Kavindra itu bosnya dan juga usianya jauh diatas Cassandra, ia menggelengkan kepalanya dan memukul dahinya pelan.
"Stop Case, apa yang kamu pikirkan?" gumamnya, "kenapa putus dari Daniel membuatmu jadi aneh begini."
"Cassandra..." sapa Kavindra yang sudah berdiri disamping Cassandra dengan wanita yang ia lihat bersama Kavindra tadi, wanita itu memegang lengan Kavindra seperti dia adalah kekasih pria itu.
"Pak Kavindra... selamat malam," sapa Cassandra, sebenarnya ia sangat terkejut tiba tiba Kavindra menyapanya.
"Siapa dia mas?" tanya wanita disamping Kavindra.
"Oh ya Cassandra kenalkan ini Clara, Clara ini Cassandra, pegawai aku," ucap Kavindra memperkenalkan Cassandra pada wanita bernama Clara.
"Cassandra..." Cassandra mengulurkan tangannya yang disambut Clara.
"Clara... tidak biasanya kamu mengundang pegawai kamu ke acara pribadi seperti ini mas?" tanya Clara pada Kavindra.
"Cassandra ini kenal dekat dengan Ana, beberapa kali menolong Ana," jawab Kavindra.
"Oh iya, aku belum bertemu Ana, biar aku ke tempat Ana dulu memberikan selamat juga kado," ucap Clara melepaskan tangannya dari lengan Kavindra, Kavindra mengangguk.
Sepeninggal Clara, Cassandra dan Kavindra saling diam. Kavindra melihat Cassandra dari bawah keatas, Cassandra terlihat anggun dan lebih muda dari usianya, jika tidak mengenal Cassandra mungkin Kavindra akan berpendapat jika Cassandra masih remaja.
"Kalau begitu saya pamit pulang pak," ucap Cassandra kemudian, ia berjalan meninggalkan Kavindra tapi tangannya ditahan oleh Kavindra.
"Tunggu..."
Cassandra tersentak, ia menghentikan langkahnya dan menoleh, ia merasakan tangannya seperti tersengat listrik yang membuatnya bergetar.
Cassandra menatap tangan Kavindra yang memegang lengannya, ada hawa hangat mengalir saat ini dan itu nyaman dirasakan oleh Cassandra.
"Kenapa pak?" tanya Cassandra.
"Kamu kan baru datang, kamu belum makan, ayo," Kavindra menarik tangan Cassandra dan anehnya Cassandra menurut saja dan mengikuti langkah Kavindra mendekati boot makanan.
Kavindra mengambil makanan begitu pula Cassandra, mereka kemudian duduk di meja bulat yang ada di dekat boot makanan.
Kavindra menatap Cassandra yang sedang menikmati makanannya, kenapa ia merasa nyaman saat bersama Cassandra saat ini. Kavindra berpikir ia tidak begitu mengenal Cassandra tapi kenapa rasa nyaman itu hadir? apakah karena Cassandra pernah mendonorkan darahnya atau karena Ana juga nyaman dengan keberadaan Cassandra.
Sudah sangat lama Kavindra tidak merasakan rasa nyaman seperti ini, setelah perceraiannya dengan mantan istrinya, baru kali ini ia merasakan kenyamanan dengan seorang wanita. Ia tahu Clara sedang mendekatinya, rekan bisnisnya itu terlihat antusias saat Kavindra mengundangnya ke ulangtahun Ana tapi sikap Clara terlalu agresif dan ia tidak suka wanita agresif.
Cassandra melihat ada keributan terjadi membuatnya mengalihkan perhatiannya dari piring di depannya menatap kerumunan orang.
"Itu ada apa ya pak?" tanya Cassandra mengejutkan Kavindra dari lamunan.
"Kenapa?"
"Itu sepertinya ada keributan," jawab Cassandra.
Kavindra kemudian mengarahkan pandangannya pada arah Cassandra melihat, ia kemudian berdiri dan berjalan menuju kerumunan orang. Cassandra kemudian juga berdiri dan mengikuti langkah Kavindra.
Mereka membelah kerumunan dan melihat Ana sedang bersitegang dengan seorang wanita.
"Kenapa kamu menolak kehadiran mama? papa kamu yang menyuruh kamu bersikap tidak sopan begin pada mama kamu hah?" bentak wanita itu pada Ana.
"Jangan salahkan papa, ma. Papa tidak mengatakan apapun atau meminta aku melakukan ini, ini kemauan aku sendiri."
"Omong kosong..." ucap wanita yang adalah mama Ana yang berarti mantan istri Kavindra.
"Reina... apa apaan kamu!" tegur Kavindra.
"Maaf atas keributan ini, kami akan menyelesaikan masalah ini secara pribadi," ucap Kavindra pada para tamu yang berkerumun.
Para tamu undangan membubarkan diri, tinggallah Ana, Kavindra, Reina juga Cassandra yang berdiri tak jauh dari mereka.
"Kenapa kamu lakukan ini mas? sju ibunya seharusnya kamu memberitahu aku jika hari ini ulang tahun Ana, bukan malah aku tahu dari orang lain."
"Kamu ibunya, kenapa harus tahu dari orang lain, seharusnya kamu ingat ini hari ulang tahun Ana dan datang ke rumah mengucapkan selamat, bukan malah membuat keributan seperti ini," ucap Kavindra dengan nada suara sedikit tinggi.
"Hentikan!" pekik Ana, gadis itu sudah menangis melihat mama dan papanya bertengkar dihari ulang tahunnya.
"Ini hari ulang tahun aku dan kalian malah bertengkar seperti ini, kalian jahat!" Ana berlari meninggalkan kedua orangtuanya.
"Ana tunggu..." Pekik Kavindra.
"Kita belum selesai bicara mas," Raina menahan tangan Kavindra.
Sedangkan Cassandra terkejut dengan apa yang ia lihat, ia berbalik dan mengejar Ana yang keluar dari ballroom hotel dimana pesta ulang tahunnya dirayakan.
Cassandra yakin Ana pasti sangat kecewa melihat pertengkaran kedua orangtuanya apalagi tepat di hari ulang tahunnya dan dilihat banyak tamu undangan.
Ana berlari keluar lobby hotel dan menuju jalan raya, Cassandra mempercepat larinya hingga bisa menyusul Ana dan memegang tangannya.
"Ana tunggu..."
Ana berbalik dan melihat Cassandra, ia menghambur dalam pelukan Cassandra.
"Papa dan mama jahat, kenapa mereka melakukan ini pada Ana kak?" Ana terisak dalam pelukan Cassandra.
Cassandra menepuk punggung Ana untuk menenangkan gadis itu.
"Kamu tenang ya, biar kak Cassie antar kamu pulang."
"Enggak... Aku tidak mau pulang kak."
"Jangan begitu An."
"Ana mau menenangkan diri tapi tidak pulang ke rumah."
"Ya sudah ayo," Cassandra mengurai pelukannya dan membawa Ana berjalan menuju basement dimana mobilnya ia parkir.
Tak menunggu waktu lama mobil Cassandra sudah menyusuri jalanan, ia berpikir tidak mungkin ia membawa Ana pulang ke rumahnya, Carlo dan kedua orang tuanya akan tahu jika Ana adalah putri Kavindra dan Ana juga tahu kalau ia putri pengusaha garmen dan tak ingin Ana menyangka yang tidak-tidak kepadanya.
Akhirnya Cassandra memutuskan sesuatu, ia membelokkan mobilnya ke hotel bintang lima tak jauh dari hotel dimana pesta ulang tahun Ana diadakan.
Lynagabrielangga.