Part 19

1308 Kata
Ana menatap hotel bintang lima di hadapannya. "Ke hotel kak?" tanya Ana. "Iya, maaf ya An, kak Cassie tidak bisa membawa kamu ke rumah kakak, apa nanti kata kedua orangtua kakak membawa anak orang pulang jadi kaka temani kamu menginap disini ya sekaligus menenangkan diri," jawab Cassandra. Ana mengangguk, Cassandra kemudian membawa Ana masuk dalam lobby hotel dan check ini. Mereka mendapatkan kamar di lantai 12, Cassandra dan Ana berjalan menuju lift dan naik ke lantai dua belas. "kamu tidurlah, sudah malam," pinta Cassandra pada Ana, ia lihat gadis yang berusia tujuh belas tahun itu terlihat sedih karena petengkaran kedua orangtuanya di hari ulang tahunnya. "Iya kak," Ana melepas gaun ulang tahunnya, didalam gaun tersebut Ana memakai tanktop dan hotpants. Ana kemudian membaringkan diri diatas ranjang big size di kamar hotel yang disewa Cassandra. Cassandra berjalan masuk dalam kamar mandi, ada dua bathrobe disana. Cassandra melepaskan gaun yang ia pakai dan memakai bathrob, ia kemudian mencuci mukanya dan keluar dari kamar mandi. Cassandra mendengar isak tangis dan ia yakin itu isak tangis Ana. Cassandra bisa merasakan kesedihan Ana, ia kemudian berjalan mendekati ranjang dan duduk di tepi ranjang. Cassandra membelai rambut Ana, "kamu jangan menangis An, kamu istirahat ya." Ana yang masih belum tidur kemudian bangan dari berbaringnya dan duduk. "Aku malu kak sama teman teman, mereka tahu mama dan papa sudah berpisah tapi malah bertengkar di hari ulang tahun aku." "Kamu juga harus mengerti mereka An, tidak mudah berpisah setelah menikah belasan tahun. Biarkan mereka menyelesaikan yang masih mengganjal diantara mereka." "Kakak lebih dewasa dari mereka walau usia kakak masih muda." Cassandra tersenyum, "besok pagi kakak antar pulang ya?" "Aku mau menginap dua hari disini, minggu malam saja ya kita check out kak, please." "Tapi mama dan papa kamu akan khawatir, lebih baik kamu kabari mereka." "aku tidak bawa ponsel kak, tapi aku hanya mau mereka tidak egois itu saja. mama mengkhawatirkan aku? aku percaya papa yang akan khawatir, dalam kurun waktu perceraian yang hampir dua tahun, mana ada mama menghubungi aku atau datang menjenguk aku kak? tidak pernah. Makanya aku malas memberitahu dia saat papa mengadakan pesta ulang tahunku." "Seorang ibu akan selalu menyayangi anakkanya An." "Tapi mama aku tidak." "Baiklah, jangan bicara lagi. Ayo tidurlah," Cassandra membaringkan tubuh Ana dan menyelimutinya, sedangkan ia berjalan menuju pintu balkon kamar hotel dan keluar, ia kembali menutup pintu balkon. Cassandra berdiri di pagar balkon melihat lampu lampu kota Jakarta yang berwarna warni dan berkelap kelip. Cassandra kasihan kepada Ana, seharusnya ia masih mendapatkan kasih sayang seorang ibu, walau bercerai sekalipun, menurutnya seorang ibu harus tetap bertanggung jawab pada anaknya, apalagi anak perempuan. Anak perempuan lebih butuh bicara dengan ibunya saat berusia remaja seperti ini, bukan orang lain. Cassandra bersyukur ia memiliki mama yang sabar dan pengertian, walau kegiatan sosialita mamanya banyak tetap mamanya meluangkan waktu dengannya saat ia butuhkan. Udara malam mulai membuat Cassandra kedinginan, ia kemudian masuk kembali dalam kamar hotel. Cassandra menghubungi mamanya jika malam ini ia tidak pulang dan memberi alasan jika ada temannya yang sedang sedih dan dirinya harus menghibur teman itu, Cassandra meyakinkan mamanya jika akan tetap menjaga dirinya baik baik. Cassandra kemudian membaringkan dirinya disamping Ana dn memejamkan matanya. ~~~ ~~~ Kavindra berjalan mondar mandir di ruang tamu rumahnya, ia sudah pulang dari hotel dan mendapati Ana tidak ada di rumahnya membuat kebingungan. jam sudah menunjukkan pukul dua dinihari, Kavindra sudah mencoba menghubungi Ana tapi sayangnya tas dan ponselnya ditinggalkan oleh Ana di ballroom membuat Kavindra makin khawatir terjadi sesuatu kepada putri tunggalnya. "Kamu bodoh Kav, kenapa harus bertengkar dengan Reina dan kini Ana tidak tahu dimana ia berada, Ana pasti sangat kecewa padaku," gumam Kavindra menyesal karena sudah bertengkar dengan Reina di hari ulang tahun Ana, seharusnya ia bisa menahan dirinya. Kavindra menoba menghubungi semua teman teman Ana yang kontaknya ada di ponsel Ana tapi semua tidak ada yang tahu dimana Ana berada, hingga pagi Kavindra masih mencoba menghubungi teman teman Ana tapi nihil tak ada hasil. Kavindra duduk dengan furstasi, ia acak rambutnya. "Kamu dimana sayang," gumam Kavindra, ia sandarkan punggungnya di sofa ruang tamu. "Pak..." Kavindra menoleh dan melihat pak Agung sudah berdiri di dekatnya. "Bagaimana Gung? ada titik terang dimana Ana berada?" "Maaf pak, belum ada, saya sudah menghubungi teman teman saya yang ahli dalam pencarian orang hilang tapi belum ada hasil." Kavindra menghembuskan nafasnya kasar, ia tidak bisa berpikir lagi apa yang harus ia lakukan. Sedangkan Cassandra dan Ana masih di dalam kamr hotel yang mereka sewa, Cassandra menggeliat dan membuka matanya, sinar matahari masuk dari celah celah kamar hotel. Cassandra duduk, ia melihat Ana masih tertidur pulas. Cassandra kemudian bangkit dari ranjang dan menuju kamar mandi, lima belas menit kemudian Cassandra keluar dengan wajah segar. Ana masih meringkuk dibalik selimut tebal hotel, Cassandra bingung, tidak mungkin ia memakai kembali gaun yang ia pakai semalam. Cassandra kemudian berjalan menuju sofa set kamar hotel dimana clutchnya berada, ia mengambil ponsel dalam clutch dan menghubungi seseorang yang ia kenal, pramuniaga butik langganan keluarganya dan meminta pramuniaga itu membawakan pakaian juga pakaian dalam untuknya dan mengantarkannya ke kamar hotelnya. Cassandra memesan celana pendek bahan selutut juga atasan blous tanpa lengan berwarna senada, yaitu baby blue sedangkan untuk Ana ia memesan celana pendek diatas lutut dan T shirt juga pakaian dalam sesuai usia Ana. Sembari menunggu pramuniaga butik langganan keluarganya datang, Cassandra kemudian menghubungi pihak hotel dan memesan sarapan. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi dan perutnya juga sudah lapar minta diisi, sepuluh menit kemudian bel pintu kamar hotelnya berbunyi. Cassandra berdiri dan berjalan menuju pintu kamar hotel dan membukanya, pesanan breakfast Cassandra datang. Cassandra meminta pegawai hotel mendorong troli berisi sarapan untuknya dan Ana masuk dalam kamar, Cassandra menatap Ana yang masih tidur, Ia ingin membangunkan Ana tapi ia kasihan pada gadis itu dan membiarkannya tidur. Cassandra yang lapar kemudian makan terlebih dulu makanannya, saat Cassandra menikmati sarapannya suara Ana membuatnya menoleh. "Kak Cassie..." "An... kamu sudah bangun, kamu mandi dulu lalu sarapan ya." "Hah... sudah hampir tengah hari ya kak?" tanya Ana saat melihat jam dinding kamar hotel menunjukkan pukul setengah sebelas siang. "Iya." Ana kemudian turun dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk mandi, bel pintu kamar hotel kembali berbunyi dan Cassandra yakin jika itu adalah pramuniaga yang mengantarkan pakaiannya. Cassandra berdiri dan berjalan menuju pintu dan membukanya, tebakannya benar itu adalah pramuniaga butik. "Selamat siang non Cassandra," sapa pramuniaga itu. "Selamat siang." "Ini pakaiannya, juga tagihannya," pramuniaga itu menyerahkan paperbag pada Cassandra. "Terima kasih, biar aku telepon tante Aira, aku akan membayar dengan M banking saja." "Baiklah non Cassandra, saya pamit kembali ke butik." Cassandra tersenyum dan mengangguk, ia menutup pintu dan berjalan menuju sofa tepat saat pintu kamar mandi terbuka, anak keluar memakai bathrobe. "An... kamu ganti pakaian dulu," Cassandra berajalan mendekati Ana dan menyerahkan salah satu paperbag pada Ana. "Kak Cassie kapan membeli ini?" "Tadi kakak memesan di butik langganan keluarga kakak dan meminta pramuniaga mengantarkan kesini." "Oh..." Ana menerima paperbag dan kembali masuk dalam kamar mandi, sedangkan Cassandra yang sudah selesai mandi sejak pagi juga berganti pakaian. Untungnya pegawi butik langganannya sudah tahu ukuran tubuhnya hingga pakaian yang ia pesan pas dibadan Cassandra. Cassandra kemudian menyisir rambutnya dan membiarkannya tergerai, Ana keluar dari kamar mandi juga sudah berganti pakaian. "Pas sekali kak Cassie," ucap Ana. "Baguslah, aku minta pegawai butik menyesuaikan dengan usia kamu, syukurlah jika pas dibadan kamu. An... kak Cassie antar pulang ya?" "Enggak deh kak, nanti malam saja, aku mau ke pantai." "Ke pantai?" "Iya, Ana mau main air, kak Cassie mau kan menemani Ana?" "Baiklah, tapi janji ya setelah itu pulang, papa kamu pasti khawatir An." "Iya kak baiklah." "Ya sudah, ayo." Cassandra mengemasi pakaiannya dan membantu Ana berkemas juga, setelah itu mereka keluar kamar hotel dan check out kemudian menuju pantai. Cassandra ingin membuat Ana bahagia dan melupakan kejadian semalam, ia yakin Kavindra pasti kebingungan sekarang mencari Ana, ia akan menghubungi Kavindra nanti jika ia mengantarkan Ana pulang. Lynagabrielangga.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN