Cassandra memegang dadanya, ada rasa nyeri menghinggapi hatinya dan ia bingung kenapa ia kembali merasakan hal ini saat Kavindra bersama wanita lain.
"Enggak... aku nggak cemburu, ini bukan cemburu," gumam Cassandra. Ia menggelengkan kepalanya dan mencoba untuk mengalihkan pandangannya dari meja tak jauh dari tempatnya dimana Kavindra, Anna dan seorang wanita cantik sedang bercengkrama. Namun tetap saja matanya fokus pada keceriaan ketiga orang itu yang sesekali bercanda dan tertawa, bahkan Anna bergelayut manja pada lengan wanita itu dan menyandarkan kepalanya di bahu wanita itu.
Ada perasaan aneh saat melihat Anna melakukan itu tapi Cassandra tidak tahu apa itu, ia tidak suka akan kedekatan Anna dan wanita itu juga kedekatannya dengan Kavindra. Cassandra tidak mengakui perasaannya dan kini tidak mengakui jika ia memang sedang cemburu pada wanita yang bersama Kavindra itu. Tiba tiba nafsu makan Cassandra menguap entah kemana, perutnya sudah terasa kenyang apalagi perasaannya tak menentu melihat adegan di depannya.
Cassandra kemudian berdiri dan akan pergi meninggalkan restoran, ia tak ingin melihat keakraban Kavindra dengan wanita cantik itu.
"Kalau dia sudah brersama wanita lain, kenapa menyatakan cinta padaku?" batin Cassandra, ia tak habis pikir kenapa juga Kavindra mau menjaganya di rumah sakit. Apakah wanita itu tidak marah saat tahu kekasihnya menjaga wanita lain? pertanyaan tersebut berkecamuk dihati Cassandra hingga ia tidak menyadari seseorang sudah ada di depannya.
"Kak Cassie..."
"Anna..." Cassandra terkejut Anna sudah ada di hadapannya.
"Kak Cassie ada disini?"
"I... iya An, kak Cassie sedang window shopping saja tadi, ini mau pulang."
"Jangan pulang dulu kak, aku sama papa, yuk..." Anna menarik tangan Cassandra mendekati meja yang ia duduki bersama Kavindra dan wanita cantik itu.
"Pa... ada kak Cassie..."
"Cassandra..."
Cassandra tersenyum dipaksakan saat Kavindra menyapanya, ia melirik wanita di samping Kavindra dan hal itu tak luput dari pandangan Kavindra.
"Gabung bersama kami Case," tawar Kavindra pada Cassandra, ia tersenyum simpul melihat raut wajah Cassandra yang menyiratkan ketidaksukaan saat ia bersama wanita lain dan itu cukup membuat perasaannya senang.
"Tidak usah pak, saya juga mau pulang," tolak Cassandra.
"Siapa mas?" tanya wanita cantik tersebut pada Kavindra.
"Dia pegawai aku, Cassandra. Cassandra kenalkan ini Una." Kavindra memperkenalkan wanita di sampingnya, wanita bernama Una itu berdiri dan mengulurkan tangannya pada Cassandra.
"Una."
"Cassandra."
"Ayo gabung disini," ajak Una dengan senyum ramah.
"Tidak terima kasih, saya tadi sudah makan. saya permisi mau pulang," pamit Cassandra.
"Yaaa... kok pulang kak, kita kan sudah lama tidak bertemu," rengek Anna.
"Anna kenal akrab dengan Cassandra?" tanya Una.
"Sangat tante, malah kak Cassie aku anggap sebagai kakak aku, dia sayang banget sama aku, bahkan rela menjagaku saat sakit," jawab Anna.
"Oh ya? berarti kalian sangat dekat ya?"
"Hemm..." jawab Anna melingkarkan tangannya di lengan Cassandra, "ayo kak," Anna menarik tangan Cassandra dan membawanya duduk berhadapan dengan Kavindra dan Una.
"Tapi An, kakak sudah makan."
"Tidak apa apa, kita ngobrol saja."
Cassandra menghela nafas, ia serba salah. Ingin menghindar dari Kavindra tapi Anna malah membawanya ke meja yang Kavindra tempati, Cassandra tidak bisa menolak keinginan Anna karena ia memang mengakui sangat menyayangi gadis itu seperti adiknya sendiri.
Mereka terlibat obrolan ringan, Cassandra merasa tidak nyaman ada diantara mereka apalagi ia melihat kemesraan Kavindra dan Una yang sesekali saling berbisik.
"Oh ya kaka, setelah ini kita mau ke pantai, ikut ya?" tanya Anna pada Cassandra.
"Mmmm... nggak usah den An, itu kan acara keluarga kamu, aku tidak enak," jawab Cassandra.
"Tidak apa apa kali kak, ya kan pa, tante Una?"
"Sure honey," jawab Una.
"Tentu sayang," tambah Kavindra.
"Kompak sekali mereka berdua," batin Cassandra, ia yakin Kavindra dan Una memang punya hubungan spesial dan pernyataan cinta Kavindra waktu itu tidak serius, atau mungkin kavindra serius tapi karena Cassandra mengelak dan tidak menerimanya membuat Kavindra beralih ke wanita lain, itulah yang ada dipikiran Cassandra.
"Ikut saja Case, kamu sedang tidak ada acara kan?" tanya Una.
Cassandra menggeleng pelan, ia melirik Kavindra yang juga tengah menatapnya membuat Cassandra jengah dan jantungnya kembali bergejolak saat mata kelam Kavindra yang hitam kelam menatap dirinya.
Mereka kemudian keluar dari restoran dalam mall tersebut menuju basement dimana mobil mereka diparkirkan, Anna kemudian ikut di mobil Cassandra sedangkan Kavindra bersama Una menaiki mobil Kavindra yang dikemudikan oleh sopir.
Mobil melaju keluar dari basement mall dan melaju di jalan raya menuju pantai, diperjalanan perasaan Cassandra makin tak tenang, kenapa ia malah ikut ke pantai bersama Kavindra, Una dan Anna.
"Kita ke pantai A kak, disana viewnya bagus banget," ucap Anna yang duduk di samping Cassandra yang sedang mengemudi.
"Kamu pernah kesana An?" tanya Cassandra.
"Cukup sering kak, kak Cassie belum pernah?"
"Aku jarang jalan jalan An, lebih suka di rumah."
"An... mmm..."
"Ada apa kaka?" tanya Anna.
Cassandra menatap Anna sejenak kemudian kembali fokus pada jalanan di depannya, ia ingin bertanya tentang Una dan hubungan Una dengan Kavindra tapi Cassandra ragu dan takut, ia takut jika jawaban Anna seperti apa yang ia pikirkan bahwa Kavindra dan Una ada hubungan spesial sehingga Cassandra mengurungkan niatnya untuk bertanya.
"Nggak... nggak ada."
"Kapan kapan kita jalan yuk kak, sudah lama kita nggak bertemu, aku kangen sama kak Cassie."
"Lihat nanti ya An, kakak kan harus kerja."
"Ya udah nanti aku bilang papa buat kasih kakak cuti," ucap Anna.
"Eh mana bisa seperti itu, apa kata karyawan lain nanti, kamu ada ada saja."
"Habisnya kak Cassie susah kalau diajak jalan," ucap Anna cemberut.
"Ini kita lagi jalan An."
Cassandra mengemudikan mobil mengikuti mobil Kavindra yang tak jauh di depan mobilnya dan mengikuti saat mobil itu berbelok ke sebuah pantai, dan Cassandra yakin jika ia memang belum pernah datang ke pantai itu. Mereka memarkirkan mobil di area parkir yang tersedia, Cassandra mengedarkan pandangannya. pantai terlihat bersih dan ada beberapa spot spot tempat duduk marmer untuk sekedar menikmati hembusan angin laut tanpa harus basah basahan di pantai.
"Kita ke sana yuk kak," ajak Anna pada Cassandra, ia menunjuk pantai dengan ombak yang tak terlalu besar.
"Aduh An, kak Cassie tidak membawa pakaian ganti, kalau basah bagaimana, kita duduk disana saja," tunjuk Cassandra pada bangku bangku marmer.
Cassandra melihat Kavindra dan Una berjalan menuju bibir pantai, ia hanya berdiri di tempatnya tidak berencana untuk berjalan ke pantai.
"Disini banyak gerai pakaian kak, kalau basah kita tinggal beli, yuk," Anna menarik tangan Cassandra dan membawanya menuju pantai.
Cassandra hanya bisa mengikuti keinginan Anna, Anna berlarian di pantai sedangkan Cassandra hanya berjalan mengikuti saja dibelakang gadis itu. Sedangkan tak jauh dari posisi Cassandra, Kavindra sedang berjalan bersama Una terlihat mereka sedang bicara serius setidaknya itu yang dilihat oleh Cassandra.
Setelah puas berjalan jalan di pantai hingga berjam-jam, mereka kembali ke area parkir. Cassandra bersyukur Anna tidak membuatnya basah kuyup karena ombak, untungnya juga ombak di pantai ini tidak tinggi hanya menyapu kakinya.
Cassandra melihat Kavindra dan Una berjalan mendekati dirinya dan Anna, dan lagi lagi jantung Cassandra mulai berdetak kencang. Cassandra heran dan bingung kenapa ia selalu merasakan hal itu saat melihat Kavindra atau ada di dekat pria itu.
"Anna, kita beli minuman yuk," ajak Una pada Anna.
"Aku sama kak Cassie aja tante," jawab Anna.
"Tante ada yang mau dibicarakan sama kamu," Una kemudian menarik tangan Anna menjauh dari Kavindra dan Cassandra membuat Cassandra bingung, ia melirik Kavindra sejenak dan ia melihat senyum simpul pria itu.
"Mungkin Una mau lebih dekat dengan Anna," batin Cassandra, ia kemudian berbalik akan menuju mobilnya tapi tangannya ditahan oleh Kavindra.
"Tunggu..."
Cassandra berbalik dan menatap Kavindra, jantungnya kembali berdegup kencang saat mata mereka bersirobak, Cassandra terpaku pada kelamnya mata Kavindra.
Lynagabrielangga.